Rabu, 09 Oktober 2013

Ilmu Sosial Dasar

PENDAHULUAN


1.1              Definisi Ilmu Sosial Dasar
Suatu pengetahuan yang menelaah masalah - masalah sosial yang timbul dan berkembang, yang diwujudkan oleh masyarakat dengan menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan dalam ilmu-ilmu sosial.

1.2              Tujuan Mempelajari Ilmu Sosial Dasar
1.        Mahasiswa memiliki kesiapan untuk menekuni dunia keilmuan.
2.        Mahasiswa bisa mengerti dan memahami prinsip filsafaat ilmu sebagai landasan mengerti dan memahami berbagai fenomena sosial kontemporer.
3.        Mahasiswa mampu memahami berbagai konsep ilmu sosial yang akan digunakan sebagai instrumen memetakan segala problematika sosial kemasyarakatan.

Perbedaan dan Persamaan Ilmu Sosial Dasar dengan Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Sosial dasar (ISD) dan Ilmu Pengetahuan sosial(IPS) kedua-duanya mempunyai persamaan dan perbedaan.
Persamaan ISD dan IPS yaitu :
1.        Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan.
2.        Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan social dan masalah sosial.
Perbedaan ISD dan IPS yaitu :
1.        Ilmu sosial dasar diberikan di Perguruaan Tinggi, Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di sekolah dasar dan sekolah lanjutan.
2.        Ilmu sosial dasar merupakan mata kuliah tunggal sedangkan ilmu pengetahuan sosial dasar merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran(untuk sekolah lanjutan).
3.        Ilmu Sosial dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang ilmu pengetahuan sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.

1.4              Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar
Bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan 3 golongan
1.        kenyataan-kenyataan social yang ada dala mmasyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah social tertentu.
2.        konsep-konsep social atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan social dibatasi pada konsep dasar atau elemnter saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah social yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial
3.        Masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan social yang antara yang satu dengan yang lainnya berbeda.
Berdasarkan bahan kajian seperti yang disebut diatas, dapat dijabarkan lebih lanjut ke dalam pokok bahasan dan sub pokok bahasan, untuk dapat di operasionalkan.
Ilmu Sosial Dasar terdiri dari 8 Pokok Bahasan, dari kedelapan pokok bahasan tersebut maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya :
1.        Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
2.        Masalah individu, keluarga dan masyarakat.
3.        Masalah pemuda dan sosialisasi.
4.        Masalah hubungan warga Negara dan Negara
5.        Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat
6.        Masalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
7.        Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan Integrasi
8.        Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.


 PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN




Perkembangan Penduduk Dunia Menggunakan Tabel (3 tahun terakhir)
Bisa dilihat dalam tabel dibawah ini perkembangan penduduk dunia dari tahun 1995 sampai dengan 2008:
TAHUN 1995
TAHUN 2008
CHINA
562,579,779
CHINA
1,333,207,572
USA
152,271,000
INDIA
1,154,845,005
RUSSIA
101,936,816
USA
304,838,948
JAPAN
83,805,000
INDONESIA
238,567,492


BRAZIL
197,254,181
DUNIA
2,555,948,654
DUNIA
6,736,383,012
Pada awal Masehi, jumlah penduduk dunia diperkirakan mencapai 200 juta jiwa. Pada tahun 1650 jumlahnya meningkat menjadi 550 juta jiwa. Dilihat dari laporan PBB, jumlah penduduk dunia sampai akhir 2002 telah mencapai 6.2 miliar jiwa. Dari jumlah tersebut, penduduk di negara-negara berkembang menjadi berjumlah ± 5 miliar jiwa.
Perkembangan secara umum penduduk dunia semakin besar dan diprediksikan pada suatu masa akan terjadi peledakan penduduk dunia karena banyaknya bayi yang lahir (baby boom). Kekhawatiran ini sudah mulai dipikirkan oleh para pemikir waktu diantaranya: Thomas Robert Malthus, Meadow, Warren Thompson dan Frank.

Penggandaan Penduduk Dunia
Waktu penggandaan adalah periode waktu yang diperlukan untuk kuantitas untuk ganda dalam ukuran atau nilai. Hal ini diterapkan untuk pertumbuhan penduduk, inflasi, ekstraksi sumberdaya, konsumsi barang, bunga majemuk, volume tumor ganas, dan banyak hal lainnya yang cenderung tumbuh dari waktu ke waktu. Ketika laju pertumbuhan relatif (bukan laju pertumbuhan absolut) adalah konstan, kuantitas mengalami pertumbuhan eksponensial dan memiliki waktu yang konstan penggandaan atau periode yang dapat dihitung langsung dari laju pertumbuhan.
Diketahui pada tabel di atas bahwa jumlah penduduk dunia semakin bertambah dengan sangat pesat, begitu pula dengan penggandaan penduduk yang jangka waktunya pun semakin singkat. Pertambahan penduduk dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tahun
Jumlah Penduduk
Perkembangan per tahun
1830
1 Miliar
-
1930
2 Miliar
1 %
1960
3 Miliar
1,7 %
1975
4 Miliar
2,2 %
1987
5 Miliar
2 %
1996
6 Miliar
2 %
2006
7 Miliar
2 %

Pada tabel diatas dapat dilihat pada kurun waktu 1830-1930 selama seratus tahun mengalami penggandaan penduduk. Sedangkan pada kurun waktu 1930-1975 yang jangka waktunya hanya 45 tahun sudah mulai mengalami penggandaan penduduk kembali. Maka dapat disimpulkan bahwa penggandaan pemduduk semakin cepat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di dunia.

Faktor–faktor Demografi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
1.        KEMATIAN (MORTALITAS)
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
a.         Faktor Pendukung Kematian (Pro Mortalitas)
Faktor ini yang mengakibatkan jumlah kematian semakin besar.
a.         Sarana kesehatan yang kurang memadai.
b.         Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
c.         Terjadinya berbagai bencana alam.
d.         Terjadinya peperangan.
e.         Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri.
f.          Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
g.         Faktor Penghambat Kematian (Anti Mortalitas)
Faktor ini yang mengakibatkan tingkat kematian rendah.
a.         Lingkungan hidup sehat.
b.         Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
c.         Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
d.         Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
e.         Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
2.        KELAHIRAN (NATALITAS)
Faktor Pendukung Kelahiran (Pro Natalitas)
Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
a.         Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
b.         Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
c.         Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
d.         Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
e.         Faktor Penghambat Kelahiran (Anti Natalitas)
f.          Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
g.         Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
h.         Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
i.           Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke-2.
j.           Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.

Rumus Kematian Dasar
Angka Kematian Kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian per 1000 penduduk pada pertengahan tahun tertentu (Data Statistik Indonesia-Angka Kematian Kasar-Rumus), disuatu wilayah tertentu. Ada pun rumusnya sebagai berikut :
  Rumus: CDR = D/P x K
Dimana :
CDR    = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D         = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P          = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K         = Bilangan konstan 1000

Rumus Kematian Khusus
Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate/ASDR) yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun. Rumusnya adalah jumlah kematian pada umur tertentu dibagi dengan jumlah penduduk umur tertentu pada pertengahan tahun dan dikalikan dengan konstanta yang biasanya bernilai 1000. Rumusnya adalah:
ASDRx = Dx/Px x 1000
Dimana :
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx        = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px         = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
1000     = Konstanta (k)

Pengertian Migrasi
Secara umum Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.

Macam – Macam Migrasi
Berdasarkan wilayah yang dilaluinya migrasi terbagi atas 2 macam, yaitu : Migrasi Internasional dan Migrasi Internal.
1.        Migrasi Internasional
Migrasi Internasional terjadi jika perpindahan penduduk dilakukan melewati batas Negara. Dengan demikian, perpindahan yang terjadi adalah perpindahan antarnegara. Misalnya perpindahan penduduk Indonesia ke Amerika Serikat dan sebagainya.
2.        Migrasi Internal
Migrasi Internal merupakan perpindahan penduduk dengan tujuan menetap dari satu wilayah ke wilayah lainnya, tetapi masih dalam kesatuan negara. Dengan kata lain, migrasi internal merupakan perpindahan penduduk antar daerah di dalam negeri. Contohnya adalah perpindahan penduduk Medan ke Jakarta dan sebagainya. Migrasi Internal yang terdapat di Indonesia.

Proses – Proses Migrasi
Dengan adanya wilayah yang memiliki suatu nilai lebih maka banyak orang/ penduduk pun yang akan pergi ke wilayah itu dikarenakan di wilayah ia tinggal sudah tidak ada lagi nilai lebihnya untuk berkelangsungan hidupnya
Proses migrasi pun punya cara yaitu:
1.        Proses migrasi ia menetap di suatu wilayah
2.        Proses migrasi hanya sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi  ke wilayah tempat asalnya, hanya sekedar berlibur diwilayah itu

Akibat Migrasi
Dengan adanya wilayah yang memiliki suatu nilai lebih maka banyak orang/ penduduk pun yang akan pergi ke wilayah itu dikarenakan di wilayah ia tinggal sudah tidak ada lagi nilai lebihnya untuk berkelangsungan hidupnya dan migrasi pun mempunyai dampak-dampaknya juga.
Berikut ini adalah akibat yang muncul dari migrasi :
1.        Akan terjadi pertikaian didalam suatu kota yang banyaknya imigrasi dikarenakan banyaknya orang yang bersuku tidak sama, perbedaan sosial budaya, pola pikiran yang tidak sepaham, adab tutur kata yang tidak sama, dan memandang suatu nilai orang.
2.        Akan cepatnya terjadi bencana alam, karena apabila imigran datang tentu saja mereka mencari tempat tinggal, maka lahan penghijauan pun menjadi sasaran untuk dibuatnya perumahan sehingga untuk resapan air pun berkurang sehingga akan terjadi bencana alam banjir dan juga wabah penyakit.
3.        Kesehatan menjadi harga yang lebih mahal di dalam kota migrasi karena, makin banyak imigran yang datang dengan membawa alat kendaraannya dan juga elektronik yang mempunyai radiasi dan polusi pun dimana-mana.
4.        Area perkuburan yang makin sempit dikarenakan lahan yang letaknya seharusnya menjadi area pemakaman justru dibuat mall, jalan raya besar, dan juga fasilitas prasarana lainnya.
5.        Lahan pekerjaan yang sempit karena banyaknya orang yang mau menetap di kota migrasi dengan mencari uang tetapi sudah banyaknya lahan pekerjaan yang diambil orang dan juga peluang bisnis yang area penjualannya sangat sempit.

3 Jenis Struktur Piramida Penduduk Stasioner, Muda, Tua
1.        Piramida Stationer
Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida penduduk yang berbentuk system in iterdapat pada negara-negara yang maju seperti Swedia, Belanda dan Skandinavia.
2.        Piramida Penduduk Muda
Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Bentuk ini umumnya kita lihat pada negara – negara yang sedang berkembang. Misalnya : India, Brazil dan Indonesia
3.        Piramida Penduduk Tua
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu Negara bias kekurangan penduduk. Negara yang bentuk piramida penduduknya seperti ini adalah Jerman, Inggris, Belgia dan Perancis.

Perkembangan Budaya di Indonesia
Perkembangan budaya indonesia saat ini sudah mulai terkikis perlahan-perlahan seiring dengan perkembangan zaman yang lebih maju dan modern, saat ini banyak masyarakat secara perlahan meninggalkan budaya local atau tradisional dan lebih memilih budaya yang lebih modern. Ini terjadi karena adanya proses perubahan social seperti Akultursi dan asimilasi.

Perkembangan Budaya Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara



 Sumber:
  1. http://doniramadhanpdm.blogspot.com/
  2. http://zavinaz.blogspot.com/2012/12/ilmu-sosial-dasar_6.html
  3. http://dharmasudiartha.wordpress.com/2012/12/30/ilmu-sosial-dasar/
  4. http://aero-7.blogspot.com/2011/10/definisi-ilmu-sosial-dasar.html