INDIVIDU,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
Pertumbuhan
Penduduk
a.
Pengertian
Individu
Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama
2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan
3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat.
Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama
2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan
3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat.
b.
Pengertian
Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah
bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler, yang berarti
bertumbuhnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan,
sehingga dapat di ukur dengan satuan panjang dan berat.
c.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
Faktor penyebab utama ini adalah adanya kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi terutama kemajuan di bidang kesehatan.
Dengan kemajuan teknologi kesehatan kelahiran dapat
diatur dan kematian dapat dicegah. Ini semua mengakibatkan menurunnya angka
kematian secara drastis atau mencolok.
Sesuai dengan tingkat kemajuan dibidang ilmu
pengetahuan dan teknologi maka tiap-tiap masyarakat atau negara, pertumbuhan
penduduknya mengalami 4 periode yaitu:
1.
Periode I
Pada periode ini pertumbuhan penduduk berjalan dengan lambat yang ditandai dengan adanya tingkat kelahiran dan kematian yang rendah sehingga disebut periode statis.
Pada periode ini pertumbuhan penduduk berjalan dengan lambat yang ditandai dengan adanya tingkat kelahiran dan kematian yang rendah sehingga disebut periode statis.
2.
Periode II
Tahap kedua ini angka kematian mulai turun karena adanya perbaikan gizi makanan dan kesehatan. Akibat dari itu semua pertumbuhan penduduk menjadi cepat mengingat angka kelahiran yang masih tinggi.
Tahap kedua ini angka kematian mulai turun karena adanya perbaikan gizi makanan dan kesehatan. Akibat dari itu semua pertumbuhan penduduk menjadi cepat mengingat angka kelahiran yang masih tinggi.
3.
Periode III
Periode ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan penduduk mulai turun. Tingkat kematian pada periode ini stabil sampai pada tingkat rendah dan angka kelahiran menurun, penyebabnya antara lain adanya pembatasan jumlah anggota keluarga.
Periode ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan penduduk mulai turun. Tingkat kematian pada periode ini stabil sampai pada tingkat rendah dan angka kelahiran menurun, penyebabnya antara lain adanya pembatasan jumlah anggota keluarga.
4.
Periode IV
Pada masa ini tingkat kematian stabil, tetapi tingkat kelahiran menurun secara perlahan sehingga pertumbuhan penduduk rendah. Periode ini di sebut periode penduduk stasioner.
Pada masa ini tingkat kematian stabil, tetapi tingkat kelahiran menurun secara perlahan sehingga pertumbuhan penduduk rendah. Periode ini di sebut periode penduduk stasioner.
Dari empat periode di atas, pertumbuhan penduduk Indonesia
berada pada periode kedua dan sekarang sedang menuju periode ketiga.
Fungsi Keluarga
1.
Pengertian Keluarga
Pengertian Keluarga Secara Umum,
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu
atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Celis (1998)
di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, dhidupnya dalam
satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya
masing-masing menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
1.
Faktor
Keluarga, Individu , dan Keluarga
a.
Keluarga berfungsi untuk mendidik dan menyekolahkan
anak untuk mempersiapkan masa depan anak. Menyekolahkan anak untuk memberikan
pengetahuan, keterampilan, dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan
minat yang dimiliki.
b.
Fungsi yang berikutnya adalah fungsi sosialisasi.
Keluarga harus dapat mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
Untuk dapat bersosialisasi dengan masyarakat, maka orang tua harus mengajarkan
tentang norma-norma, aturan bergaul dan tata cara berperilaku yang baik sesuai
dengan tingkat perkembangan anak. Agar anak tidak menemui kendala dalam
berkomunikasi dengan orang lain. Semua ini memerlukan proses yang cukup lama.
c.
Kemudian keluarga juga berfungsi melindungi setiap
anggota keluarga. Sehingga setiap anggota keluarga merasa terlindung dan merasa
aman. Keluarga harus dapat melindungi dari segala ancaman fisik dan
pengaruh-pengaruh buruk yang berasal dari luar. Keluarga adalah benteng untuk
setiap angota-anggotanya.
d.
Lalu keluarga sebagai fungsi ekonomi. Yaitu mencari
sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Lalu mengatur
penggunaanya agar sesuai dengan kebutuhan. Bila penghasilannnya lebih besar
dari pengeluaran, maka dapat ditabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
keluarga di masa yang akan datang. Dengan menabung maka akan membiasakan hidup
hemat.
e.
Dan yang terakhir, keluarga berfungsi memperkenalkan
dan mengajak anak dan anggota keluarga lain dengan pemahaman agama. Agama
berperan penting dalam sebuah keluarga, karena hal-hal yang berhubungan dengan
kehidupan di dunia dan akhirat diatur oleh agama. Sehingga anggota keluarga
akan menyadari bahwa setiap perbuatan akan dimintai pertanggungjawabannya.
f.
Keluarga yang diidamkan oleh setiap orang adalah
keluarga harmonis. Keluarga harmonis akan membuat anggotanya tenteram,
disiplin, bertanggung jawab dan terhindar dari pergaulan yang menyesatkan. Jika
ada permasalahan, mereka akan kembali kepada keluarga sebagai tempat konsultasi
dan pemberi solusi.
2.
Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan
satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang
sama.Seperti; sekolah, keluarga, perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat.
Hubungan Individu, Keluarga, dan Masyarakat.
1. Makna Individu
Individu adalah sebutan yang menyatakan suatu
kesatuan yang paling kecil dan terbatas, bukan berarti manusia tidak terbagi
melaikan suatu kesatuan yang terbatas menjadi seorang manusia.
Individu merupakan tiap manusia memiliki kesatuan
serta keterbatasan yang berbeda satu dengan yang lainnya, batasan inilah yang
membedakan setiap individu.
Manusia juga mempunyai kepribadian serta pola dan
tingkah laku spesifik dari dalam diriya, ada 3 kemungkinan menyimpang dari
norma kolektif kehilangan individualis atau takluk terhadap kolektif.
kepribdian
manusia adalah organisasi dinamis daripada sistem-sistem psyco-physik dalam
individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik (khas) dalam menyesuaikan
dirinya dengan lingkungan.
Untuk menjadi individu yang ”mandiri” harus melalui proses. Proses yang dilaluinya adalah proses pemantapan dalam pergaulan di lingkungan keluarga pada tahap pertama. Karakter yang khas itu terbentuk dalam lingkungan keluarga secara bertahap dan akan mengendap melalui sentuhan-sentuhan interaksi : etika, estetika, dan moral agama.
Untuk menjadi individu yang ”mandiri” harus melalui proses. Proses yang dilaluinya adalah proses pemantapan dalam pergaulan di lingkungan keluarga pada tahap pertama. Karakter yang khas itu terbentuk dalam lingkungan keluarga secara bertahap dan akan mengendap melalui sentuhan-sentuhan interaksi : etika, estetika, dan moral agama.
2. Makna Keluarga
Keluarga adalah
kelompok primer yang sangat penting dalam masyarakat.keluarga adalah
sebuah grup yang terbentuk dari laki laki dan wanita. Jadi keluarga bentuk yang
murni merupakan kesatuan sosial ini mempunyai sifat sifat social yang sama.
3.
Makna
Masyarakat
Makna masyarakat seperti halnyadengan definisi sosiologi
yang banyak jumlahnya kita dapati pula definisi definisi tentang masyarakat
yang tidak sedikit. Definisi adalah sekedar alat singkat untuk membatasi
batasan batasanmengenai persoalan atau pengertian ditinjau dari analisa.
4.
Hubungan
Individu, Keluarga, dan Masyarakat
Jadi masyarakat
itu dibentuk oleh individu-individu yang beradap dalam keadaan sadar. Individu
sebagai makhluk sosial berarti individu yang sedang mengadakan hubungan dengan
alam sekitarnya, khususnya masyarakat . Di sini manusia dengan sadar
menghubungkan sikap tingkah laku dan perbuatannya dengan individu-individu
lainnya. Sehingga terbentuklah suatu kelompok yang besar; dan apabila
kelompok-kelompok itu berjalan constan, maka itulah yang disebut masyarakat.
Urbanisasi
1. Pengertian
Urbanisasi
Urbanisasi
mempunyai pengertian sebagai suatu proses pindahnya sebagian besar penduduk di
suatu negara untuk bertempat tinggal di pusat-pusat perkotaan. Menurut Schor,
pengertian urbanisasi mengandung arti yang bermacam-macam, antara lain:
a. Arus pindah ke kota
b. Bertambah besar jumlah tenaga kerja nonagraris di sekitar industri dan sekitar jasa
c. Tumbuhnya pemukiman menjadi kota
d. Meluasnya pengaruh kota di daerah pedesaan memengaruhi segi ekonomi, sosial kebudayaan, dan psikologi.
a. Arus pindah ke kota
b. Bertambah besar jumlah tenaga kerja nonagraris di sekitar industri dan sekitar jasa
c. Tumbuhnya pemukiman menjadi kota
d. Meluasnya pengaruh kota di daerah pedesaan memengaruhi segi ekonomi, sosial kebudayaan, dan psikologi.
2.
Proses Terjadinya Urbanisasi
Proses Terjadinya Urbanisasi di karenakan faktor
urbanisasi, antara lain factor – factor urbanisai di bagi menjadi 3 yakni :
a. Faktor
Penarik Terjadinya Urbanisasi
1. Kehidupan kota yang lebih
modern
2. Sarana dan prasarana kota
lebih lengkap
3. Banyak lapangan pekerjaan
di kota
4. Pendidikan sekolah dan
perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
b. Faktor
Pendorong Terjadinya Urbanisasi
1. Lahan pertanian semakin
sempit
2. Merasa tidak cocok dengan
budaya tempat asalnya
3. Menganggur karena tidak
banyak lapangan pekerjaan di desa
4. Terbatasnya sarana dan
prasarana di desa
5. Diusir dari desa asal
6. Memiliki impian kuat menjadi
orang kaya
c. Keuntungan
Urbanisasi
1. Memoderenisasikan warga
desa
2. Menambah pengetahuan
warga desa
3. Menjalin kerja sama yang
baik antarwarga suatu daerah
4. Mengimbangi masyarakat
kota dengan masyarakat desa
PEMUDA DAN SOSIALISASI
1.
Pengertian
Pemuda
Bahwa pemuda adalah sebuah kehidupan yang berdiri
direntang masa kanak-kanak dan masa dewasa dimasa inilah seorang pemuda
bersifat labil, kontrol emosi dan kstabilan pendirian masih bisa dipengaruh
oleh pihak luar.
2.
Pengertian
Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu
melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan
berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun
sebagai anggota masyarakat.
3.
Proses
sosialisasi
Proses sosialisasi
adalah cara-cara berhubungan orang perseorang dan kelompok-kelompok sosial
saling bertemu dan menentukan sistem, serta bentuk-bentuk hubungan. Atau
sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama yang
mencakup berbagai aspek kehidupan.
Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekamto di dalam Pengantar sosiologi, interaksi sosial merupakan kunci semua kehidupan sosial. Dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan bersama. Jika hanya fisik yang saling berhadapan antara satu sama lain tidak dapat menghasilkan suatu bentuk kelompok sosial yang dapat saling berinteraksi. Maka dari itu dapat disebutkan bahwa interaksi merupakan dasar dari suatu bentuk proses sosial karena tanpa adanya interaksi sosial, maka kegiatan-kegiatan antar satu individu dengan yang lain tidak dapat disebut interaksi, Sedangkan menurut George Herbert Mead berpendapat bahwa sosialisasi yang dilalui seseorang dapat dibedakan melalui tahap-tahap sebagai berikut, Tahap persiapan (Preparatory Stage), Tahap meniru (Play Stage), Tahap siap bertindak (Game Stage), dan Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage/Generalized other).
Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial (social interaction) dan sebagai syarat terjadinya aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorang, antara kelompok manusia, maupun antara kelompok manusia dengan orang perorang.
Pengetahuan tentang proses-proses sosial memungkinkan seseorang untuk memperoleh pengertian yang dinamis dari masyarakat atau gerak masyarakat. Masyarakat pada umumnya mempunyai bentuk-bentuk struktural seperti : kelompok sosial, kebudayaan, lembaga sosial, strafikasi dan kekuasaan. Kesemuanya itu memiliki hubungan interaksi. Perubahan dan perkembangan masyarakat yang mewujudkan segi dinamikanya disebabkan anggota masyarakat senantiasa mengadakan hubungan satu dengan yang lainnya, baik dalam bentuk orang perorang maupun kelompok masyarakt.
Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekamto di dalam Pengantar sosiologi, interaksi sosial merupakan kunci semua kehidupan sosial. Dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan bersama. Jika hanya fisik yang saling berhadapan antara satu sama lain tidak dapat menghasilkan suatu bentuk kelompok sosial yang dapat saling berinteraksi. Maka dari itu dapat disebutkan bahwa interaksi merupakan dasar dari suatu bentuk proses sosial karena tanpa adanya interaksi sosial, maka kegiatan-kegiatan antar satu individu dengan yang lain tidak dapat disebut interaksi, Sedangkan menurut George Herbert Mead berpendapat bahwa sosialisasi yang dilalui seseorang dapat dibedakan melalui tahap-tahap sebagai berikut, Tahap persiapan (Preparatory Stage), Tahap meniru (Play Stage), Tahap siap bertindak (Game Stage), dan Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage/Generalized other).
Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial (social interaction) dan sebagai syarat terjadinya aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorang, antara kelompok manusia, maupun antara kelompok manusia dengan orang perorang.
Pengetahuan tentang proses-proses sosial memungkinkan seseorang untuk memperoleh pengertian yang dinamis dari masyarakat atau gerak masyarakat. Masyarakat pada umumnya mempunyai bentuk-bentuk struktural seperti : kelompok sosial, kebudayaan, lembaga sosial, strafikasi dan kekuasaan. Kesemuanya itu memiliki hubungan interaksi. Perubahan dan perkembangan masyarakat yang mewujudkan segi dinamikanya disebabkan anggota masyarakat senantiasa mengadakan hubungan satu dengan yang lainnya, baik dalam bentuk orang perorang maupun kelompok masyarakt.
4. Peran Sosial Pemuda dalam Masyarakat
a. Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
b. Peranan pemuda yang menolak unsur menyesuaikan diri dengan lingkungannya
c. Asas edukatif
d. Asas persatuan dan kesatuan bangsa
e. Asas swakarsa
f. Asas keselarasan dan terpadu
g. Asas pendayagunaan dan fungsionaliasi
b. Peranan pemuda yang menolak unsur menyesuaikan diri dengan lingkungannya
c. Asas edukatif
d. Asas persatuan dan kesatuan bangsa
e. Asas swakarsa
f. Asas keselarasan dan terpadu
g. Asas pendayagunaan dan fungsionaliasi
5. Masalah Generasi Muda
Masalah-masalah yang menyangkut generasi muda dewasa
ini adalah:
a. Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda
b. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya
c. Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia
d. Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja.
e. Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
f. Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur
g. Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental
h. Pergaulan bebas
i. Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika
j. Belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.
a. Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda
b. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya
c. Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia
d. Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja.
e. Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
f. Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur
g. Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental
h. Pergaulan bebas
i. Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika
j. Belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.
6.
Potensi-potensi
Generasi Muda
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda
yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut :
a. Idealisme dan Daya Kritis
Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam
tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam tatanan dan secara
wajar mampu mencari gagasan baru. Pengejawantahan idealisme dan daya kritis
perlu dilengkapi landasan rasa tanggung jawab yang seimbang.
b. Dinamika dan Kreativitas
Adanya idealisme pada generasi muda, menyebabkan
mereka memiliki potensi kedinamisan dan kreativitas, yakni kemampaun dan
kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan, dan penyempurnaan kekurangan
yang ada ataupun mengemukakan gagasan yang baru.
c. Keberanian Mengambil Resiko
Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan,
mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko
itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan. Generasi muda dapat dilibatkan
pada usaha-usaha yang mengandung resiko. Untuk itu diperlukan kesiapan
pengetahuan, perhitungan, dan keterampilan dari generasi muda sehingga mampu
memberi kualitas yang baik untuk berani mengambil resiko.
d. Optimis dan Kegairahan Semangat
Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah
semangat. Optimisme dan kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda
merupakan daya pendorong untuk mencoba lebih maju lagi.
e. Sikap Kemandirian dan Disiplin Murni
Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu
mandiri dalam sikap dan tindakannya. Sikap kemandirian itu perlu dilengkapi
dengan kesadaran disiplin murni pada dirinya agar mereka dapat menyadari
batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.
f. Terdidik
Walaupun dengan memperhitungkan faktor putus
sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti kualitatif maupun dalam arti
kuantitatif, generasi muda secara relatif lebih terpeljar karena lebih
terbukanya kesempatan belajar dari generasi pendahulunya.
g. Keanekaragaman dalam Persatuan dan Kesatuan.
Keanekaragaman generasi muda merupakan cermin dari
keanekaragaman masyarakat kita. Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan
jika dihayati secara sempit dan eksklusif. Akan tetapi, keanekaragaman
masyarakat Indonesia merupakan potensi dinamis dan kreatif jika ditempatka
dalam kerangka integrasi nasional yang didasarkan pada semangat sumpah pemuda
serta kesamaan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
h. Patriotisme dan Nasionalisme
Pemupukan rasa kebanggaan, kecintaan, dan turut
serta memiliki bangsa dan negara dikalangan generasi muda perlu digalakkan
karena pada gilirannya akan mempertebal semangat pengabdian dan kesiapan mereka
untuk membela dan mempertahankan NKRI dari segala bentuk ancaman. Dengan tekad
dan semangat ini, generasi muda perlu dilibatkan dalam setiap usaha dan
pemantapan ketahanan dan pertahanan nasional.
i. Sikap Kesatria
Kemurnian idealisme, keberanian, semangat pengabdian
dan pengorbanan serta rasa tanggung jawab sosial yang tinngi adalah unsur-unsur
yang perlu dipupuk dan dikembangkan dikalangan generasi muda Indonesia sebagai
pembela dan penegak kebenaran dan keadilan bagi masyarakat dan bangsa.
j. Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknologi
Generasi muda dapat berperan secara berdaya guna
dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi bila secara fungsional dapat
dikembangkan sebagai Transformator dan Dinamisator terhadap lingkungannya yang
lebih terbelakang dalam ilmu dan pendidilkan serta penerapan teknologi, baik
yang maju, maupun yang sederhana.
Sumber: